MEMORIES
Haiii
Kembali lagi setelah sekian lama tidak menulis, sepertinya sudah terlalu lama otak dan jari ini tidak di pakai untuk merangkai kata dengan benar. Mulai memberanikan diri untuk menulis lagi setelah vakum kurang lebih yaaa lama banget emang.
Perjalanan yang selalu terfikirkan olehku sepertinya akan merujuk kepada suatu tempat, destinasi wisata, dan negara tetapi kadang kali ketika scroll handphone atau yang berseliweran di tv akan menjadi tujuanku setelahnya, akan selalu berubah sesuai dengan mood dan apa yang dilihat di waktu itu. seperti remaja labil kan?
Labil? bukan sih menurutku, tapi lebih kepada mencari yang lebih realistis dengan kenyataan hidup. Apalagi menjadi dewasa lebih banyak tau hal kan? kalimatnya cukup membuat kita berfikir dan membayangkan point point menjadi dewasa itu kan.
Memanglah menjadi dewasa berarti menjadi lebih mengerti, lebih peka terhadap apa yang kita jalani, terhadap jalan apa yang kita pilih. Kita tau kita mau apa, tetapi kita juga tau harus mengusahakan juga mengorbankan hal apa. Karena tidak ada pencapaian yang tidak mengorbankan suatu hal.
Ketika menulis ini semua, aku jadi teringat ketika kecil aku yang cucu perempuan pertama dari pihak ayahku ini menjadi lebih dimanja, disayang, di elu-elu kan dan segala hal yang aku mau selalu diturutin, untung tidak menjadi manusia rebel yang arogan.
Kita panggil saja dengan "Oppung Cantik", omak nya ayahku, yang ntah kenapa diajarkan untuk memanggil beliau seperti itu bukan "Oppung Boru" seperti kebanyakan orang suku batak lainnya. Yaa, mungkin begitulah bedanya keluargaku ini dengan segala julukan yang disematkan untuk orang - orang yang disayang.
Aku selalu dibawa kemanapun, mulai dari naik kereta api excecutive pertama di Jakarta, menemui bou - bou ku (anak perempuan oppung) yang sedang berkuliah di jogja sampai harus balik lagi ke daerah Jakarta untuk anak oppungku yang lain seingat dari cerita para orang tua kalau uwak ku itu (anak pertama oppung) kecelakaan yang membuat aku terlepas dari genggaman oppungku dan hilang, Alhamdulillah ketemu lagi. Kapan - kapan kita bahas bagian itu dikesempatan lain.
Aku yang selalu mau sekolah padahal umurku waktu itu tiga tahun karena selalu melihat anak - anak lain sekolah, padahal waktu itu cuma berkunjung ke jawa untuk lihat bou - bou yang lagi kuliah di Jawa. Mungkin, karena kasihan mereka membelikanku baju, tas, sepatu dan dengan lagaknya saliman "uong mau pergi sekolah dulu ya bou" terus bou bou malah jawab "iya uong isti hati - hati dijalan ya". Aku anak kecil polos ini langsung berlalu keluar rumah dan menuju pagar yang membuat bou ku berlari untuk menangkapku karena aku memang mau membuka pagar di waktu itu (cerita bou - bou ku sih).
Cerita sedikit tentang masa itu, sepertinya dari semua destinasi yang aku selalu bayangkan aku jadi lebih menginginkan untuk kembali ke masa kecil itu, bukan karena aku masih kecil dan tidak memikirkan banyak hal. Tapi, karena oppung cantikku masih ada di dunia ini. Entah kenapa memikirkan kehilangan yang sudah beberapa kali aku rasakan setelah dewasa ini, tidak membuatku melupakan rasa sakit dari kehilangan terbesar pertama ku ketika oppung cantik meninggalkan dunia ini. Kehilangan oppung cantik adalah kehilangan pertama yang masih sangat jelas terekam dalam ingatanku. Aku yang masih sangat muda bisa merasakan kesakitan dari duka karena ditinggalkan. Aku rasa karena seringnya kami travelling berdua membuat ikatanku dengan beliau sangat kuat. Oppung cantikku tidak kuat lagi untuk menahan sakitnya kanker payudara tapi hebatnya beliau bertahan hingga stadium akhir.
Kalau saja bisa untuk kembali ke masa itu aku mau menjadi anak yang lebih menyenangkan, walaupun aku tau oppung sesayang itu karena katanya cuma aku cucu opung yang mau ikut memanggangkan jeruk nipis untuk di letakkan dibagian sakit opung yang sudah membusuk. Entah kenapa disaat yang lain bilang bau atau jijik tapi tidak buatku, anak kecil itu tidak merasakan bau, tapi mau ikut membantu meringankan beban sakit yang diderita oppung cantik. Apa mungkin karena sayangku yang membuat aku tidak bisa merasakan bau yang ada? hahha gatau tapi aku rindu sekali :(
Di akhir cerita, bagaimanapun perjalanan yang kubayangkan dan kuinginkan, aku mau setiap langkah nya bisa membuatku mengingat memori - memori kecil yang hampir hilang, atau malah membuat memori - memori baik dan menyenangkan yang baru. Supaya, ketika aku berada ditempatnya, mungkin merasakan suasananya, menghirup aromanya, atau bahkan dengan melihat cuacanya bisa membuatku mengingat kembali segala kenangan itu.
#tautannarablog10
#Day1

Komentar
Posting Komentar