JANJI

Malam turun perlahan di kota kecil itu. Angin berhembus lembut lewat jendela kamar Dini, membawa aroma hujan yang baru saja reda, ia duduk ditepi ranjang, menatap layar ponselnya yang menampilkan pesan terakhir dari seseorang - Argo. Pesan yang hanya berisi satu kalimat sederhana: "Kalau kita tak sempat bertemu didunia nyata, temui aku dimimpi, ya?" Dini tersenyum samar. Sudah tiga bulan berlalu sejak Argo pergi, bukan sekedar pindah kota, tapi pergi selamanya. Sejak malam itu, Dini sering berbicara sendiri sebelum tidur, seperti sedang memanggilnya. "Ar.. kalau kamu dengar, datanglah malam ini. Aku cuma ingin mengobrol sebentar." Ia memejamkan mata, berharap mimpinya menjadi pintu yang bisa membawanya ke tempat yang sama seperti dulu; taman kecil di tengah kota tempat mereka biasa duduk dan bercerita. Dan malam itu, entah karena do''a atau rindu yang terlalu dalam, Argo datang. Dini berdiri menatap air pancur ditengah taman kota, rumputnya masih basah oleh embun. Cahaya lembut bulan memantul di permukaan air, dan disana, seperti nyata, Argo menunggu dengan senyum yang sama. "kamu datang juga," kata Dini pelan. "Aku janji kan?" Jawab Argo sambil tertawa kecil. Dini menatapnya lama "Aku kangen." Argo tersenyum, tapi matanya menyimpan keperihan "Aku tau. Tapi kamu harus belajar merindukan tanpa menunggu." Dini menarik nafas dalam, ingin menyampaikan semua hal yang selama ini dia pendam. Maaf, terima kasih, dan cinta- tapi yang keluar hanya air mata. Argo mendekat, menyentuh bahunya lembut "Kalau suatu hari kamu rindu aku lagi, cukup panggil aku lewat doa, tidak harus selalu lewat mimpi." Hening, angin berhembus, dedaunan bergoyang pelan. Dini ingin menahan waktu, tapi kabut mulai turun, dan sosok Argo perlahan memudar. "Ar... Argo.., jangan pergi dulu.." "Aku nggak pergi, aku cuma pulang." Suara itu hilang bersama embusan angin. Dini terbangun dengan mata basah, tapi kali ini untuk pertama kalinya dadanya terasa ringan. Ia menatap jendela, tersenyum kecil, dan berbisik "Terima kasih sudah menemuiku, meski didalam mimpi." #TautanNarablog10 #Day14

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRICT RULES

Gambar
      Jika liburanku tidak harus pegang handphone ?  kalau pertanyaan ini ditanyakan ketika aku masih sekolah mungkin jawabanku "yaaa mana bisaaaaa", tapi karena pertanyaan ini ditanyakan ke aku sekarang jadi jawabanku "ya gak masalah".      Sedikit cerita tentang betapa keras didikan ayah dan bunda ku tentang hp ini dimulai dari ketika dikasih hp tapi di waktu itu aku terlalu terhipnotis dengan hp ku. Jadi, singkat cerita aku disuruh ambil hp dan terjadilah tragedi itu, ayahku membanting hp ku berkali kali tepat didepan mataku sampai terbelah lima kuhitung 😫 Disuruh ayah untuk bawa hp belah lima itu kemanapun aku pergi sebagaimana aku strict to the phone waktu itu. Padahal waktu kejadian itu aku masih kuliah dan sangat membutuhkan hp ku untuk banyaknya tugas kuliah yang harus dikerjakan dan dikirim lewat hp, Alhamdulillah aku tetap di fasilitasi laptop untuk mengerjakan beberapa tugas, cuma ya tidak sesimpel kalau ada hp.      Alhamdu...
Baca selengkapnya

Batas

   Aku tidak tau harus memulai dari mana dalam membuat sebuah cerita tapi ya sebenarnya kalau sudah dimulai satu kalimat aja akan mengikut kalimat lain yang bikin jadi cerita, tapi intro kali ini seperti biasa kalau dilihat dari cerita cerita sebelumnya, agak tidak jelas, tapi ya kita mulai saja yaaa  Merujuk kepada tema kali ini k alau di ceritakan tentang bagaimana perjalanan tentang perubahanku/ perkembanganku bisa dikatakan semakin kesini aku bisa bilang bahwa aku menjadi seorang yang lebih sabar, tidak gampang menggerutu dan marah. mungkin waktu dulu aku harus menjaga dua adikku, ya kalau tidak marah mereka tidak mau menurut, begitu pikirku, yaaa walaupun kalau aku marah ke adik adikku dan mereka menangis, ga bisa dipungkiri aku juga ikut menangis.    Kalau dulu masih kecil karena di bebankan untuk menjaga adik adik disaat waktu itu harusnya aku masih dijaga (btw bagian ini sudah diceritakan ke bunda, dan respon bunda minta maaf, aku sudah bisa berdamai den...
Baca selengkapnya

HELP

Gambar
  ini foto diambil bersama teman yang bisa dijadikan teman bertualang bersama Tema tautan kali ini menyenangkan sekali, karena khayalan randomku juga sering memikirkan kalau terdampar di suatu pulau aku akan bagaimana ya? tapi lebih seringnya malah mikir akan bersama siapa ya? bukan akan membawa benda apa aja ya?  Tapi karena kali ini ditanya seperti itu, cukup membuatku berfikir dan menanyakan hal yang serupa ke orang disekitarku, mau nyontek haha, tapi sesungguhnya dari pertama kali tema - tema ini di share yang menarik perhatian ku memang tema day 3 tapi tidak juga membuatku berfikir akan membawa apa.  Tidak pernah juga terfikir olehku mau untuk terbuang, terdampar, terasing dan sejenisnya. Tapi kalaupun sampai, pisau mungkin akan menjadi hal utama yang akan kubawa kalau aku bisa membawa satu benda, must have item  gak sih ? bisa untuk hal apa aja memotong kayu, mencongkel tanah (bundaku sering lakuin untuk menggemburkan tanah di pot bunga) walaupun konteks agak b...
Baca selengkapnya