Dear Diary





Dear Diary...
 begitu tulisku ketika masih kecil di buku harianku

    Waktu masih kecil aku sering menulis diary, untuk menceritakan tentang keseharian, kemarahan, kesedihanku dan bahkan hal yang membuat aku berdebar dan itu cukup konsisten ya sampai aku smp. 
 Belakangan setelah mulai SMA aku menulis semua kesakitan ku diselembar kertas agar tersapu dan hilang, pikirku. Karena, aku merantau dan buku diaryku waktu SD-SMP itu kutinggal dirumah.
    Aku berfikir ketika kita menulis kesakitan kita dikertas buram, pasti akan terbuang dan hal negatif yang ada di diri kita juga ikut menghilang, tapi yaa pada akhirnya ternyata punya cerita yang sedikit tidak baik di bagian itu, karena kan ketika kita menulis tentang kesakitan kita, yang membaca akan merasakan sakit yang sama, padahal sih tidak berharap akan dibaca oleh siapapun, dan ternyata di masa itu tidak sengaja tulisan tentang kesakitanku itu dibaca oleh orang yang kutuju, walaupun hal itu bukan yang aku mau. Tapi, bagaimanapun begitulah jalan takdir. 
    Aku diajak berbicara empat mata dan meluruskan segalanya. Tapi, itu jugalah yang membuat aku menjadi lebih tertutup soal perasaanku dan tidak menuliskannya di kertas lagi hanya untuk hilang, tidak juga di buku. Karena aku takut menyakiti orang lain lagi tanpa disengaja. 
    Aku punya ide baru untuk beralih ke digital, yaa aku membuat akun twitter khusus untuk sambat, gak juga sih hehehe aku membuatnya untuk menuliskan yang aku rasakan, marah, sedih kecewa, dan menuliskan hari hariku disana. Karena yang punya akses kesana cuma aku sendiri, tidak akan ada yang bisa membaca kalau tidak aku yang kasih izin untuk mengaksesnya. 
    Ternyata belakangan aku punya satu orang yang siap mendengarkan segala keluh kesahku tentang semua hal yang aku rasakan dan cuma menulis sesekali disana dan biasanya itu hal- hal menyenangkan yang aku syukuri dan ungkapan rasa terimakasih ku tapi terlalu gengsi untuk disampaikan. 

    Boleh untuk merahasiakan sesuatu, tapi lebih boleh untuk mengungkapkan hal - hal yang dirasa mengganjal dan menyimpan rahasia juga tidak apa tapi jangan sampai membuat oranng sekitarmu merasa mereka tidak dibutuhkan. 

segini aja 

#Tautan Narablog
#Day11

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRICT RULES

Gambar
      Jika liburanku tidak harus pegang handphone ?  kalau pertanyaan ini ditanyakan ketika aku masih sekolah mungkin jawabanku "yaaa mana bisaaaaa", tapi karena pertanyaan ini ditanyakan ke aku sekarang jadi jawabanku "ya gak masalah".      Sedikit cerita tentang betapa keras didikan ayah dan bunda ku tentang hp ini dimulai dari ketika dikasih hp tapi di waktu itu aku terlalu terhipnotis dengan hp ku. Jadi, singkat cerita aku disuruh ambil hp dan terjadilah tragedi itu, ayahku membanting hp ku berkali kali tepat didepan mataku sampai terbelah lima kuhitung 😫 Disuruh ayah untuk bawa hp belah lima itu kemanapun aku pergi sebagaimana aku strict to the phone waktu itu. Padahal waktu kejadian itu aku masih kuliah dan sangat membutuhkan hp ku untuk banyaknya tugas kuliah yang harus dikerjakan dan dikirim lewat hp, Alhamdulillah aku tetap di fasilitasi laptop untuk mengerjakan beberapa tugas, cuma ya tidak sesimpel kalau ada hp.      Alhamdu...
Baca selengkapnya

Batas

   Aku tidak tau harus memulai dari mana dalam membuat sebuah cerita tapi ya sebenarnya kalau sudah dimulai satu kalimat aja akan mengikut kalimat lain yang bikin jadi cerita, tapi intro kali ini seperti biasa kalau dilihat dari cerita cerita sebelumnya, agak tidak jelas, tapi ya kita mulai saja yaaa  Merujuk kepada tema kali ini k alau di ceritakan tentang bagaimana perjalanan tentang perubahanku/ perkembanganku bisa dikatakan semakin kesini aku bisa bilang bahwa aku menjadi seorang yang lebih sabar, tidak gampang menggerutu dan marah. mungkin waktu dulu aku harus menjaga dua adikku, ya kalau tidak marah mereka tidak mau menurut, begitu pikirku, yaaa walaupun kalau aku marah ke adik adikku dan mereka menangis, ga bisa dipungkiri aku juga ikut menangis.    Kalau dulu masih kecil karena di bebankan untuk menjaga adik adik disaat waktu itu harusnya aku masih dijaga (btw bagian ini sudah diceritakan ke bunda, dan respon bunda minta maaf, aku sudah bisa berdamai den...
Baca selengkapnya

HELP

Gambar
  ini foto diambil bersama teman yang bisa dijadikan teman bertualang bersama Tema tautan kali ini menyenangkan sekali, karena khayalan randomku juga sering memikirkan kalau terdampar di suatu pulau aku akan bagaimana ya? tapi lebih seringnya malah mikir akan bersama siapa ya? bukan akan membawa benda apa aja ya?  Tapi karena kali ini ditanya seperti itu, cukup membuatku berfikir dan menanyakan hal yang serupa ke orang disekitarku, mau nyontek haha, tapi sesungguhnya dari pertama kali tema - tema ini di share yang menarik perhatian ku memang tema day 3 tapi tidak juga membuatku berfikir akan membawa apa.  Tidak pernah juga terfikir olehku mau untuk terbuang, terdampar, terasing dan sejenisnya. Tapi kalaupun sampai, pisau mungkin akan menjadi hal utama yang akan kubawa kalau aku bisa membawa satu benda, must have item  gak sih ? bisa untuk hal apa aja memotong kayu, mencongkel tanah (bundaku sering lakuin untuk menggemburkan tanah di pot bunga) walaupun konteks agak b...
Baca selengkapnya