BIDIKAN HANGAT
Kalau aku menjadi kamera..
Mungkin aku akan jadi saksi diam dari begitu banyak cerita, menyimpan tawa, air mata, bahkan rahasia kecil yang tak sempat diucapkan.
Mungkin aku akan berpikir "Aku tidak bisa berbicara , tapi aku tau banyak."
Aku akan menangkap cahaya, tapi juga bayangan. Aku akan meilhat keindahan yang orang lain abaikan, detail kecil di wajah seseorang, warna langit senja atau mata yang berkilat karena cinta.
Tapi mungkin, di sisi lain, aku juga akan merasa... ingin difoto.
Ingin dihat bukan hanya melihat hehehe
Kalau aku jadi kamera, aku akan memotret keluarga, setiap bidikanku mungkin akan terasa hangat, bukan hanya karena cahaya, tapi karena cinta yang terekam didalamnya.
Kameraku akan menangkap tawa yang pecah di meja makan, tangan yang saling menggenggam, atau mungkin tatapan penuh rindu meski tak terucap.
Sambil membidik mungkin aku akan berfikir "Beginilah cinta, sederhana tapi tidak pernah sama dua kali"
Kalau aku memotret ketika sebuah keluarga tertawa di meja makan, mungkin aku akan bergetar karena ikut tertawa dalam diam hahah. Aku akan melihat pipi merah karena bahagia, atau salah satunya yang cemberut karena diganggu, suara yang tidak terekam tapi terasa melalui cahaya yang aku tangkap.
Foto itu mungkin hasilnya tidak sempurna, ada yang blur, ada yang terpotong setengah, tidak simetris mungkin. Tapi, justru disanalah keindahannya tawa yang jujur, spontan tanpa dibuat - buat.
Seolah hasil jepretan itu berkata "Lihatlah, inilah rumah. Tempat tawa selalu punya alasan untuk kembali."
#TautanNarablog10
#Day19
Komentar
Posting Komentar