Batas

   Aku tidak tau harus memulai dari mana dalam membuat sebuah cerita tapi ya sebenarnya kalau sudah dimulai satu kalimat aja akan mengikut kalimat lain yang bikin jadi cerita, tapi intro kali ini seperti biasa kalau dilihat dari cerita cerita sebelumnya, agak tidak jelas, tapi ya kita mulai saja yaaa

 Merujuk kepada tema kali ini kalau di ceritakan tentang bagaimana perjalanan tentang perubahanku/ perkembanganku bisa dikatakan semakin kesini aku bisa bilang bahwa aku menjadi seorang yang lebih sabar, tidak gampang menggerutu dan marah. mungkin waktu dulu aku harus menjaga dua adikku, ya kalau tidak marah mereka tidak mau menurut, begitu pikirku, yaaa walaupun kalau aku marah ke adik adikku dan mereka menangis, ga bisa dipungkiri aku juga ikut menangis.

  Kalau dulu masih kecil karena di bebankan untuk menjaga adik adik disaat waktu itu harusnya aku masih dijaga (btw bagian ini sudah diceritakan ke bunda, dan respon bunda minta maaf, aku sudah bisa berdamai dengan itu semua) aku jadi mudah marah, mudah tersinggung, lebih egois. yaa mungkin mencoba menelaah dan mencari bagaimana caranya agar beban ini tidak membebani org disekitarku dan mencari penyembuhan untuk diri sendiri karena semakin bertambah usia semakin mengerti, "orang orang tidak tau kesakitan yang kita rasakan, damailah dengan kesakitan yang kita punya supaya bisa terus berjalan" mungkin motto kehidupanku supaya tetap menjadi waras.

Puncaknya di ulangtahunku yang ke 19 aku sendirian, di dalam gelapnya lampu kamar yang harusnya waktu itu sudah tertidur (aku memang org yg harus tidur dengan keadaan gelap) aku terbangun menyadari itu ulangtahunku yang ke19 aku tbtb merasakan beban itu tbtb tertumpuk semua di badanku, di bahu ku, aku menangis sejadi jadinya. Menjadi dewasa tidak menyenangkan, menjadi dewasa tidak seperti yang kita harapkan dulu, ternyata menjadi dewasa sakit. 

 Waktu kecil menjadi dewasa cuma karena bisa kemanapun tidak harus dituntun ayah bunda, membeli barang atau hal apapun tidak perlu izin ayah bunda, tapi ternyata tidak ada itu semua kita juga terkadang berasa hilang arah, berasa tidak terkendali, aku beberapa kali tidak terkendali dan impulsif, semua barang yg aku mau aku harus bisa dapatkan, tidak jarang memaksa ayah bunda. Alhamdulillah dikasih orangtua yang punya rejeki untuk bisa mengabulkan hal yang aku mau, tapi sebenarnya tidak di waktu itu juga langsung ready yang dimau. Tapi itu ternyata letak pelajarannya untuk tetap sabar menunggu, terkadang aku sampai lupa aku minta barang tersebut, tapi terealisasi oleh ayah, karena aku punya nilai bagus, aku nambah hafalan, atau kadang karena aku tidak rewel dan ikut membantu bunda menjaga adik atau menemani bunda berbelanja, yaaa istilahnya reward karena sudah menjadi anak yang baik. Yaaa terkadang masih impulsif sedikit tapi Alhamdulillah sudah menjadi lebih terkendali lewat sahabat hatiku yang tidak pernah bosan untuk mengingatkan "jangan karena gemas, langsung mau co barang, manfaatnya apa? Tujuan barang nya dibeli untuk apa? Perlu banget apa ngga?" Alhamdulillah yaaa jadi keikutan kalau mau beli beli mikirnya berlapis lapis dulu perlu melewati beberapa pembatas😌.

 segitu aja

#TautanNarablog10

#Day10

lagu nya disini 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRICT RULES

HELP